Boris Becker Menyesali Kemenangan Wimbledon di Usia 17
Pengenalan
Boris Becker, juara Grand Slam enam kali, mengungkapkan penyesalannya atas kemenangan Wimbledon yang diraihnya saat berusia 17 tahun. Kemenangan tersebut tidak hanya menjadikannya sebagai juara termuda dalam sejarah turnamen, tetapi juga membawa beban tekanan yang berat selama dan setelah karirnya sebagai pemain tenis profesional.
Kemenangan yang Bersejarah
Becker mencetak sejarah pada tahun 1985 ketika ia mengalahkan Kevin Curren, menjadi juara tunggal putra Wimbledon termuda. Pada saat itu, ia berusia 17 tahun, 7 bulan, dan 15 hari. Kemenangan ini membuka jalan bagi Becker untuk meraih lima gelar Grand Slam lainnya, termasuk dua gelar tambahan di Wimbledon. Namun, kesuksesan ini tidak datang tanpa tantangan.
Tekanan yang Menghimpit
Becker mengakui bahwa kesuksesannya di Wimbledon membawa dampak besar pada hidupnya. “Setiap langkah yang saya ambil selalu diukur berdasarkan kesuksesan saya di Wimbledon pada usia 17 tahun. Itu mengubah arah hidup saya secara drastis,” ujarnya dalam sebuah wawancara. Ia merasa bahwa di usia yang begitu muda, ia masih belum siap menghadapi sorotan publik dan tekanan yang datang bersamanya.
Kehidupan Setelah Tenis
Setelah pensiun pada tahun 1999, Becker beralih ke karir sebagai komentator televisi dan pelatih. Ia melatih Novak Djokovic dari tahun 2013 hingga 2016, membantu Djokovic meraih enam dari 24 gelar Grand Slam-nya. Namun, kehidupan pribadi Becker tidak selalu berjalan mulus. Ia menghadapi berbagai kesulitan, termasuk masalah keuangan yang serius.
Pengalaman di Penjara
Pada tahun 2023, Becker dipenjara di London selama delapan bulan karena menyembunyikan aset dan utang. Ia mengakui bahwa kehidupannya yang terlalu nyaman dan banyaknya uang yang dimiliki membuatnya tidak siap menghadapi konsekuensi dari tindakannya. “Saya terlalu nyaman. Tidak ada yang pernah mengatakan ‘tidak’ kepada saya,” katanya. Becker menyadari pentingnya mengambil tanggung jawab atas tindakan yang diambilnya dan berusaha untuk tidak terjebak dalam penyesalan akan masa lalu.
Inspirasi dari Djokovic
Saat berada di penjara, Becker mengikuti perkembangan Djokovic yang berhasil meraih gelar Wimbledon pada tahun 2022. “Melihat Djokovic menang sangat menginspirasi dan emosional bagi saya. Saya merasa bangga bisa mendukungnya meskipun saya berada di salah satu penjara terburuk di dunia,” ungkapnya. Kemenangan Djokovic memberinya perspektif baru tentang kehidupan dan harapan untuk masa depan.
Kesimpulan
Boris Becker, meskipun telah meraih banyak kesuksesan di lapangan tenis, kini menyadari bahwa kemenangan di usia muda membawa konsekuensi yang tidak terduga. Ia berharap bahwa pengalaman hidupnya dapat menjadi pelajaran bagi generasi muda, bahwa kesuksesan tidak selalu sejalan dengan kebahagiaan. Becker kini berfokus pada masa depan dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang telah dibuatnya.
