West Ham dalam Krisis: 5 Masalah Utama yang Dihadapi

Memulai Musim dengan Buruk

West Ham United memulai musim ini dengan catatan yang sangat mengecewakan. Tiga pertandingan, tiga kekalahan, dan sebelas gol kebobolan menjadi catatan awal yang sangat kelam bagi tim yang bermarkas di London ini. Tekanan semakin meningkat pada manajer Graham Potter setelah kekalahan terakhir mereka di Carabao Cup melawan Wolverhampton. Insiden di mana kapten Jarrod Bowen tampak terlibat dengan seorang penggemar setelah pertandingan menambah suasana krisis di klub.

Peringatan yang Terabaikan

Para penggemar West Ham mulai menyadari bahwa tanda-tanda peringatan telah ada sejak lama. Sejak Potter mengambil alih pada 14 Januari, West Ham akan berada di posisi terbawah klasemen Premier League jika hanya mempertimbangkan klub-klub yang selalu hadir. Mereka hanya memenangkan dua dari 13 pertandingan Premier League sejak awal Maret, dengan catatan buruk lainnya adalah mereka telah kehilangan 15 poin dari posisi unggul, yang merupakan yang terbanyak di liga.

Masalah Pertahanan

Salah satu fokus utama adalah pertahanan tim. Hanya Tottenham dan Brighton yang kebobolan lebih banyak gol di antara klub-klub Premier League yang selalu hadir. West Ham juga menghadapi jumlah tembakan tepat sasaran terbanyak di liga musim ini. Dengan dua kekalahan dan delapan gol kebobolan, ini adalah awal terburuk mereka dalam sebuah musim liga sejak 1954.

Rekrutmen yang Buruk

Awal yang buruk ini juga menyoroti masalah rekrutmen klub. West Ham telah melakukan lima penandatanganan, termasuk bek El Hadji Malick Diouf dan penjaga gawang Mads Hermansen, namun mereka belum menemukan pengganti langsung untuk winger Mohammed Kudus yang pindah ke Tottenham. Mantan pemain West Ham, Nigel Reo-Coker, menyatakan bahwa tim terlihat lemah dan tidak memiliki kekuatan di lini tengah untuk merebut bola kembali.

Kekurangan Target Man

Reo-Coker juga menyoroti kurangnya sosok target man yang dapat membantu tim dalam menyerang. Tanpa pemain yang mampu menguasai bola dan mengalirkan permainan, West Ham terlihat seperti sekelompok individu yang tidak memiliki tujuan yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa rekrutmen di klub telah menjadi masalah yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Masalah Manajerial

Masalah yang dihadapi West Ham tidak hanya terletak pada pemain, tetapi juga pada manajer. Graham Potter tampak kehilangan arah dan tidak memiliki solusi untuk masalah yang dihadapi tim. Dalam beberapa kesempatan, ekspresi wajahnya menunjukkan kebingungan dan ketidakpastian. Banyak penggemar yang hanya berharap tim dapat bertahan di Premier League musim ini, tanpa ambisi lebih dari sekadar bertahan hidup.

Sejarah yang Menyakitkan

Masalah West Ham tampaknya berakar dari periode setelah mereka meraih trofi di UEFA Conference League. Setelah kemenangan tersebut, pemilik klub, David Sullivan, mengumumkan bahwa Declan Rice akan meninggalkan klub, dan ini menjadi awal dari masalah yang lebih besar. Ketidakselarasan antara direktur teknis dan manajer sebelumnya, David Moyes, menyebabkan banyak keputusan yang buruk dalam hal rekrutmen pemain.

Kesimpulan

West Ham United saat ini berada dalam situasi yang sangat sulit. Dengan awal musim yang buruk, masalah di lini pertahanan, rekrutmen yang tidak efektif, dan manajer yang tampak bingung, masa depan klub terlihat suram. Jika tidak ada perubahan signifikan yang dilakukan, mereka berisiko terjebak dalam pertempuran degradasi di Premier League. Penggemar berharap ada solusi cepat untuk mengembalikan klub ke jalur yang benar.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *